Selasa, 20 April 2010

Bukti Hemat BBM

1633bukti-hemat-gt-1.jpgPembaca dan banyak orang penasaran! Kenapa sekarang beberapa pabrikan motor di Indonesia coba mengklaim produknya paling irit bensin. Terlebih saat dibikin lomba dan memberi hadiah kepada joki yang sanggup meminimalkan konsumsi BBM.

Tidak heran kalau kemudian segala cara dilakukan pengendara untuk mencari celah. Ada yang bawa motor di kecepatan konstan 20 km/jam, 40 km/jam atau 60 km/jam. Kabarnya sih bisa bikin irit bensin. Bahkan sampai ada yang merunduk atau tiarap di atas jok untuk mengurangi tekanan angin.

Hasilnya sungguh di luar dugaan. Sebab dari data yang dihimpun, konsumsi bensin motor salah satu peserta kedapatan lebih irit dibanding dipakai harian. Bahkan nilainya hampir 50% lebih irit jika motor dipakai di kecepatan rata-rata 20 km/jam.


Akan tetapi hasil itu pastinya tidak lepas dari peran serta pabrikan serta fasilitas yang tersedia. Seperti lokasi lomba, aman serta pengadaan motor secara cuma-cuma. Sehingga secara teknis sangat memungkinkan terjadinya penyelewengan.1635bukti-hemat-gt-3.jpg

Untuk menghindari serta menghapus rasa penasaran, Em-Plus coba buktikan sendiri. Tentu pakai aturan sederhana. Atau dengan kata lain pakai cara yang biasa dilakukan pengendara sehari-hari di jalan tanpa ada faktor kesengajaan.

Pemilihan motor tes juga demikian. Menggunakan motor baru Bajaj XCD 125 DTS-Si di kelas sport 125 cc dan Honda BeAT untuk skubek di kelas 110 cc. Diharapkan dua varian yang pernah dilombakan itu dapat hasil sesungguhnya. Apalagi motor diuji dalam 3 tahap, yaitu di kecepatan 20, 40 dan 60 km/jam di trek sepanjang sekitar 3 km.

Lantas hasil akhir yang didapat, benar sekali kalau motor dibawa kecepatan 20 km/jam itu memang jauh lebih irit dibanding jalan 40 apalagi 60 km/jam. Bisa jadi pada kecepatan itu, bensin yang terhisap benar-benar terbakar dan menghasilkan tenaga maksimal.

Dan datanya, 1 liter Honda BeAt bisa diajak jalan 33,91 km di kecepatan rata-rata 20 km/jam. Sementara Bajaj XCD 125, 1 liter mampu menempuh jarak 48,38 km/jam. Nah, kalau digeber 60 km/jam Honda BeAt dapat menempuh 26,12 km. Sedang Bajaj XCD 125 berjarak 24 km (lihat tabel keseluruhan).

Namun yang ingin ditegaskan, sebenarnya Em-Plus bukan mau cari irit-iritan bensin. Tapi apakah motor jalan di kecepatan 20 km/jam di jalan raya padat dengan jarak tempuh cukup jauh, pengendara benar-benar aman dan nyaman dari kendaraan lain?

Jawabannya lihat boks.

HONDA BEAT
Kecepatan Jarak Konsumsi Bensin
20 km/jam 1016,9~1022,7 (5,8 km/171 ml) (33,91 km/liter)
40 km/jam 1022,7~1025,5 (2,8 km/86 ml) (32,55 km/liter)
60 km/jam 1025,5~1028,4 (2,9 km/111 ml) (26,12 km/liter)

BAJAJ XCD 125
Kecepatan Jarak Konsumsi Bensin
20 km/jam 7456~7462 (6 km/124 ml) (48,38 km/liter)
40 km/jam 7462~7465 (3 km/75 ml) (39 km/liter)
60 km/jam 7465~7468 (3 km/125 ml) (24 km/liter)

COBA DIBUKTIKAN

Untuk membuktikan apakah kecepatan 20 km/jam di jalan raya aman dan nyaman, maka 2 kru Em-Plus langsung mencoba. Pengetesan pertama motor dikendarai di kecepatan 20 km/jam dengan nunduk abis pakai Bajaj XCD 125. Kecepatan ini sama yang dilakukan pemenang lomba irit ketika event di sirkuit Sentul beberapa waktu lalu.

Sayangnya berkendara di jalan raya dengan kecepatan rendah seperti ini justru menguras konsentrasi dan tenaga. Pada kecepatan itu kami coba dua putaran, tapi baru satu putaran rasa lelah sudah langsung menyerang.

Apalagi untuk mengimbangi motor di jalan yang lumayan ramai, benar-benar membosankan dan berisiko diseruduk kendaraan dari belakang. Kondisi seperti ini tidak aman untuk rute jalan yang ramai lancar.

Berikutnya kecepatan ditambah, menjadi rata-rata 40 km/jam. Sebetulnya ini kecepatan ideal di trek itu. Kami bisa berkendara pada beberapa ruas jalan tanpa khawatir menghalangi kendaraan di belakang.

Konsentrasi saat berkendara juga biasa dan perpindahan gigi (XCD 125) berjalan sempurna sesuai putaran mesin. Fisik juga tidak cepat lelah karena motor bisa mudah dikendalikan.

Terakhir, menambah kecepatan rata-rata menjadi 60 km/jam. Dengan kecepatan seperti ini sebetulnya laju motor terlalu kencang, sehingga beberapa kali di trek lurus kami menyalip kendaraan yang ada di depan.

Mengendarai motor pada kecepatan ini, juga harus lebih konsentrasi, terutama menjelang masuk tikungan. Banyak ditemui kendaraan melambat.

SEKILAS TREK


Untuk mencoba dua motor Honda BeAt dan Bajaj XCD 125, kami sengaja pilih lokasi di Jl. Taman Aries, Jakarta Barat. Trek jalan raya selebar 10 meter itu terbagi dalam 4 jalur berlawanan arah.

Karakter jalan cenderung ramai lancar. Apalagi jam pengujian dimulai pukul 14:00 hingga 17:00 WIB. Lintasan dengan jarak sekitar 3 km ini 80 persen trek lurus, sisanya tikungan putaran balik.

Cuaca ketika pengetesan berlangsung cerah, sehingga motor benar-benar dalam kondisi fit begitu diuji. Pokoknya berbeda dengan sirkuit yang memang tidak ada kendaraan lain melintas. Sehingga tester tidak merasa ada gangguan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar